Belajar Hukum Bareng

Sigolisme Hipotetik Penalaran Hukum/Logika

 

SIGOLISME HIPOTETIK

Silogisme Hipotetik adalah suatu argumen atau suatu pendapat yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik.

 

1.          Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian antecedent.

Contoh:

Apabila lapar saya makan roti (mayor).
Sekarang lapar (minor)

Saya lapar makan roti (konklusi).

 

2.          Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian konsekuensinya.
Contoh:
Jika saya makan maka akan kenyang (mayor).
Saya kenyang (minor)

Jadi saya sudah makan (konklusi).
 

3.          Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari antecedent.
Contoh:
Jika Hari Wijaya berolahraga, maka badannya akan sehat (mayor).
Jika Hari Wijaya tidak berolahraga (minor)

Maka badannya tidak akan sehat (konklusi).
 

4.          Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari bagian konsekuensinya.
Contoh:
Jika siswa protes, maka kepala sekolah akan terdesak (mayor).
Kepala sekolah tidak terdesak (minor)

Jadi siswa tidak protes (konklusi).

 

Premis Mayor

ialah keputusan pertama , yang umumnya dinamai premis mayor . Premis memiliki arti kalimat yang dijadikan dasar penarikan kesimpulan. Premis mayor berarti pangkal pikir yang memuat term mayor dari silogisme itu , dimana nantinya akan timbul menjadi predikat dalam kesimpulan.

 

Premis Minor

Ialah keputusan kedua , yang dinamai dengan premis minor. Premis minor artinya pangkal pikiran yang kecil dari silogisme , dimana nantinya akan timbul menjadi predikat dalam kesimpulan.

 

Konklusi

Konklusi dalam silogisme ditarik dari dua premis yang serentak disediakan, bukan dari salah satu premisnya saja. Konklusinya tidaklah merupakan penjumlahan premis-premis itu, tetapi merupakan sesuatu yang dapat diperoleh bila kedua premis itu diletakkan serentak.

 

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HARI WIJAYA

HARI WIJAYA